Sebuah komputer yang berada di depan anda dapat mendatangkan bahaya serius yang mengancam kesehatan anda. Setelah hampir sepuluh tahun keberadaan PERSONAL COMPUTER di lingkungan kerja, mulailah terdapat berbagai gejala penyakit baru. ASYIQ.COM akan memperkenalkan enam bahaya terpenting dan sekaligus menunjukkan bagaimana anda dapat melidungi diri dari bahaya ini.
Rangsangan selaput lendir
Pembebanan ozon printer
laser.
Gejala-gejala:
Pembengkakan selaput lendir di area hidung, mata dan leher.
Gangguan Penglihatan:
Pemaksaan kerja mata
yang berlebihan dengan adanya penggantian fokus yang berlebihan serta
lompatan-lompatan arah pandangan. Gejala-gejala: Mata menjadi lelah, mata
merasa perih, mata terasa seperti tertusuk, mata merah, sakit kepala, pandangan
kabur, penglihatan ganda, akibat-akibat yang bersifat psikosomatik dan
orthopedik.
Sakit kepala:
Dengan adanya pembebanan
yang berlebihan pada mata, elektro-stress, tempat kerja yang tidak argonomik
atau nyaman (posisi duduk yang salah).
Perasaan pusing:
Disebabkan beban kerja
mata yang berlebihan, tempat kerja yang tidak argonomik atau nyaman, kaca mata
virtual reality, radiasi elektro yang menyebabkan stress.
Sicca-Sindrom
Pengurangan kerdipan
kelopak mata karena bekerja pada monitor. Gejala-gejala: pengeringan selaput
bening/tanduk, pembengkokan selaput bening pada mata, dan bahaya kebutaan.
Repetitive-Strain-Injury-Sindrom (RSI)
Luka yang ditimbulkan
karena area tangan dan lengan mendapat beban kerja berlebihan dan berulang kali.
Gejala-gejala: Rasa sakit yang sangat nyeri dari tangan hingga tengkuk,
pembengkakan, rasa kaku, kelumpuhan, ketidak-mampuan untuk bekerja.
Karpaltunnel Sindrom
Posisi yang salah dalam
pengetikan (pergelangan tangan pada saat mengetik ditekuk ke atas).
Syaraf-syaraf yang ada di tempat sempit di pergelangan tangan (“Karpaltunnel”)
menjadi terlalu kuat tertekan. Gejala-gejala: Rasa kebal, ketegangan otot-otot
tangan, rasa sakit.
Impoten:
Timbul secara berangsur
pada tempat kerja yang menggunakan komputer. Penyebabnya tidak jelas,
kemungkinan karena radiasi elektro yang menyebabkan stress.
Kerusakan pada punggung dan tulang punggung
Akibat tempat kerja pada
komputer yang tidak nyaman. Gejala-gejala: Kerusakan piringan sendi (slipped
disc), sikap berdiri maupun duduk yang tidak sempurna, pemendekan otot di area
paha.
Gangguan peredaran darah
Pada daerah seputar paha
karena posisi duduk yang tidak benar (pada lengan dan tangan: lihat RSI dan
Karpal Tunnel Sindrom).
Gangguan jiwa
Timbul di tempat kerja secara
berangsur. Kira-kira diakibatkan (antara lain): Daya tangkap panca indera yang
terganggu, radiasi elektro yang menyebabkan stress, gangguan pada menstruasi
dan syahwat, rasa gugup, gangguan rangsangan pada kulit, alergi, gangguan pada
lambung dan usus dan lain-lain.
Rangsangan pada kulit
Kulit mengkonsum radiasi
atau partikel-partikel elektromagnetik yang berlebihan dan terus-menerus dari
monitor. Gejala-gejala: Gangguan kulit pada orang yang memiliki kulit sensitif.
Otot menjadi tegang
Timbul karena posisi
duduk yang tidak benar atau karena posisi monitor yang tidak tepat.
Gejala-gejala: Ketegangan terutama di area tengkuk.
TETAP SEHAT DI DEPAN KOMPUTER
Bagaikan seorang “Monster” bernama PERSONAL
COMPUTER yang berdiam di tempat kerja anda: Ia menyelimuti anda denan uap-uap
beracun, membombardir anda dengan pancaran-pancaran radiasi, menyerang mata
anda, membebani urat dan otot lengan dan tangan, membuat anda menjadi impoten
dan defresif, menegangkan tengkuk anda dan membebankan tulang punggung.
Apakah semua ini
dibesar-besarkan? Mungkin saja, salah satu kenyataannya adalah: Sepuluh tahun
setelah komputer dipergunakan di tempat-tempat kerja, para ahli kesehatan dan
para ilmuwan dewasa ini memberikan sebuah peringatan keras. Di setiap tempat
terlihat berbagai gejala-gejala penyakit yang merupakan hasil dari pembebanan
pada tubuh secara berkesinambungan akibat penggunaan komputer. Memang beberapa
penyakit yang timbul di era komputer menyandang nama yang lucu seperti “Mouse
Arm”, namun bagi yang bersangkutan hal ini tidaklah lucu dan bahkan sangat
menyiksa dan menyakitkan.
1.
“Repetitive Starain
Injuri”
Wabah
Komputer Terbesar
Amerika
Serikat, negara yang memiliki kepadatan komputer per penduduk tertinggi,
merupakan sebuah negara pelopor dalam hal penyakit yang diakibatkan PERSONAL
COMPUTER. Hasil dari sebuah studi yang dilakukan oleh konsultan konsumen di
Illinois, Amerika Serikat, menunjukkan 66 persen dari semua penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan, disebabkan oleh Komputer. Bukan hanya itu, 75 persen
dari semua pemakai komputer menderita sakit pada tubuh, seperti sakit mata dan
sakit pada organ-organ untuk bergerak. Di daerah dimana PERSONAL COMPUTER
dilahirkan, seperti Los Angles dan New
York bahkan memperlihatkan tingkat yang sangat
mengkhawatirkan dalam penyebaran wabah komputer yang kronis, seperti RSI
“Repetetive Strain Injury” Sindrom.
Penyakit
ini disebabkan bila seorang menggunakan PERSONAL COMPUTER dengan posisi yang
tidak ergonomik atau nyaman. RSI adalah luka sebagai akibat adanya pembebanan
berlebihan yang berulang kali, yaitu rasa sakit yang kronis di daerah tangan –
lengan yang dapat berkembang bertahun-tahun lamanya tanpa disadari.
Seringkali
bekerja di depan komputer menuntut ketelitian yang tinggi, seperti konsentrasi
pada saat memasukkan data-data atau kegiatan pemrograman yang menggunakan
keyboard. Namun siapa yang mengetahui bahwa enam jam bekerja dengan komputer
telah memberi beban pada telunjuk kiri yang sama beratnya dengan beban yang
diberikan kepada kaki jika berjalan sepanjang empat puluh kilimeter. Studi
tentang hal ini telah dilakukan oleh sejumlah majalah kedokteran Jerman.
Tuntutan semacam itu menimbulkan ketegangan pada hampir seluruh otot, terutama
pada kepala, tengkuk, bahu, punggung, lengan, tangan. Ironisnya, dengan berkonsentrasi
ke monitor, maka perasaan dini terhadap rasa sakit signal peringatan dari tubuh
menjadi tidak terasakan.
Akibat
yang diderita seorang yang terserang RSI adalah, tidak dapat lagi denan mudah
melakukan pergerakan tangan seperti mengangkat cangkir kopi atau memutar setir
kendaraan bermotor.
Di
Eropa, penyakit RSI juga telah mewabah. Lebih dari sepertiga redaktur
“Financial Times” di London menderita gejala-gejala RSI. Di Jerman penyakit ini
masih belum banyak dikenal. Pada tahun 1994, Prof. Hardo Sorgatz dari Sekolah
Tinggi Teknik Darmstadt dan sekaligus ahli RSI Jerman, dalam sebuah riset
memang telah memastikan bahwa penyakit pada tangan-lengan yang dialami oleh
para pekerja yang menggunakan monitor, jumlahnya tujuh sampai dua belas kali
lebih banyak dibandingkan dengan pekerja-pekerja yang menggunakan perangkat
lain. Namun oleh beberapa dokter di Jerman, epidemi komputer ini seringkali
disalah-diagnosakan sebagai radang urat. “Meskipun adanya desakan para ahli
kesehatan kerja, persatuan buruh dan kelompok yang menderita, RSI masih belum
diakui oleh kementeriaan kesehatan sebagai penyakit pekerjaan”, demikian yang
dikatakan oleh Klaus Pickhaus, seorang ahli kesehatan dari media IG (kelompok
interes).
Pencegahan:
Beristirahatlah
secara teratur dan bebaskanlah tangan dan lengan dari posisi pengetikan yang
tegang. Memang untuk penyakit ini masih belum ada penanganan baik secara teknis
maupun medis yang telah disempurnakan. Namun penggunaan alat-alat kerja yang
telah dibentuk secara ergonomis sudah merupakan langkah pertama ke arah yang
benar.
Gbr…
rileks untuk lengan bawah: tekanlah telapak tangan anda dengan sekuat tenaga ke
atas meja dan gerakkan tubuh bagian atas secara perlahan-lahan ke arah belakang
sampai anda merasakan regangan otot-otot tangan. Tahanlah keteganan ini
beberapa detik.
2.
Kesalahan Posisi yang
berakibat fatal
Sudah
sejak tahun 1993 telah ada peringatan keras bahwa 90 persen dari semua tempat
kerja di Jerman yang telah diuji pada saat itu tidak sesuai denan
tuntutan-tuntutan kenyamanan bekerja dari pedoman Komunitas Masyarakat Eropa
(European Community). Seperti yang ditulis oleh majalah Jerman “Maschinenmarkt”
di tahun 1996, ada sekitar 80 persen dari semua tempat kerja yang menggunakan
komputer duduk selama 80.000 jam kerja selama hidupnya. Mebel kantor seringkali
tidak menopang tulang belakang pinggang dengan benar. Tulang punggung harus
menyesuaikan diri dengan bangku dan bukan seperti yang seharusnya terjadi
dimana bangku yang menyesuaikan diri dengan punggung. Bahu dan tengkuk menjadi
tegang dan keras denan adanya sikap yang tidak alami. Akibatnya: Rasa sakit
pada tengkuk, punggung dan kepala.
Pencegahan:
Rasa
sakit pada tengkuk dapat anda hindari dengan mengatur posisi monitor dengan
benar. Ukurlah ketinggian meja yang optimal dan tempatkan monitor dengan
sedemikian rupa sehingga mata anda dan sudut atas monitor tidak boleh
menengadah atau menunduk pada saat tubuh membentuk garis lurus. Sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan kebebasan bergerak sebanyak mungkin. Pada saat duduk,
janganlah merentangkan kaki anda terlalu ke depan, melainkan cobalah untuk
membentuk sebuah sudut 90 derajat, karena jika tidak, maka otot punggung anda
akan menjadi tegang. Kaki yang disilang di atas satu sama lainnya: Pertama, itu akan meningkatkan tekanan pada
otot pinggul dan paha. Dan kedua, posisi duduk semacam ini akan menghambat
sirkulasi darah ke kaki.
3.
Racun-racun dari PERSONAL
COMPUTER & Monitor
Satu
lagi ancaman bagi yang memiliki sebuah PERSONAL COMPUTER baru. Casing komputer
dan monitor mengalirkan bau-bauan yang khas. Namun bau plastik yang biasa ini
tidak berbahaya. Yang lebih berbahaya adalah gas-gas yang tidak dapat dicium.
Persatuan perlindungan alam dan lingkungan Jerman memperingatkan adanya bahaya dioxine dan furan yang berasal dari monitor dan PERSONAL COMPUTER. Kedua racun
lingkungan ini yang dapat menimbulkan kanker, tersimpan di dalam semacam bahan
perlindungan api yang telah di-polybromir
yang dipergunakan pada casing monitor dan mainboard. Kebanyakan para produsen PERSONAL
COMPUTER di dunia telah diwajibkan tidak lagi untuk menggunakan bahan
perlindungan api yang berbahaya. Biasanya racun-racun semacam itu hanya
terlepaskan ke udara pada saat terjadi kebakaran, namun sebuah instansi Federal
di Berlin telah membuktikan bahwa gas-gas beracun ini juga ada di udara pada
temperatur biasa.
Memang instansi Federal menganggap
konsentrasi gas beracun ini tidak terlalu berbahaya, namun seorang ahli kimia
dari BUND, Thomas Lenius, memandangnya berbeda: Karena udara kebanyakan ruangan
kantor memang telah banyak terbebani oleh bahan-bahan kimia, maka sebaiknya
udara ruangan dalam di kantor tidak boleh berisikan gas-gas beracun semacam
itu.
Pencegahan:
Hanya
ada satu kemungkinan untuk menjaga ruangan rendah gas beracun: Hembuskanlah
udara segar dalam interval waktu yang teratur ke dalam kamar kerja anda.
4.
Radiasi elektro dan
Stress: Bahaya Impoten?
Tidak
seorangpun yang mengetahui denan pasti bahaya-bahaya apa yang timbul oleh
radiasi elektro pada tempat kerja bermonitor. Kenyataannya, bahwa gejala-gejala
seperti kepekaan yang meningkat, depresi, kehilangan tenaga maupun energi,
rangsangan pada kulit, alergi, bahkan gangguan menstruasi dan syahwat sangat
memungkinkan timbul pada mereka yang lebih lama bekerja di depan monitor. Pada
para peneliti memperkirakan bahwa penyebab timbulnya gejala “Visual Display
Operator Sindrom” adalah gelombang elektromagnetik (kabut elektro) yang
dihasilkan oleh PERSONAL COMPUTER dan monitor. Tidak hanya itu, diperkirakan
juga bahwa gelombang elektro magnetik dapat menimbulkan stress.
Sejumlah penelitian yang dilakukan di
Amerika dan Swedia menunjukkan, para wanita yang selama masa kehamilannya
bekerja di depan monitor komputer lebih dari 20 jam per minggu, dimungkinkan
mengalami keguguran, kelahiran bayi mati dan kelahiran dini.
Apakah ini disebabkan oleh radiasi
elektro-magnetik tadi atau karena sebab lainnya, seperti posisi duduk yang
tegang, stress pekerjaan dan lain-lainnya? Hal ini masih menjadi perdebatan
keras di antara para ahli kesehatan dan teknologi. Saran dari Lenius adalah, “Para ibu
hamil sebaiknya tidak bekerja di hadapan monitor”.
Pencegahan:
Hampir tidak ada
kemungkinan untuk meredam radiasi elektro-magnetik yang dihasilkan oleh
peralatan tua. Periksalah segel TUV, tanda MPR atau tanda TCO-95 yang dimilik
oleh peralatan anda. Selain itu yang dapat disarankan hanyalah menukarkan PERSONAL
COMPUTER beserta monitornya dengan sebuah peralatan baru yang sesuai dengan
norma-norma perlindungan kesehatan dan lingkungan.
5.
Gas Perangsang Ozon pada
Printer Laser
Ozon
ditimbulkan antara lain oleh muatan listrik pada printer laser yang dapat
memfilter ozon, tetap tidak ada alasan untuk tidak mengeluarkan peringatan. Di
berbagai perkantoran dunia, terutama di Indonesia masih banyak terdapat
printer laser tua yang beroperasi.
Gas yang agresif bukan hanya merangsang
selaput lendir hidung, mata dan tenggorokan dalam ukuran yang besar. Percobaan
pada binatang dilakukan di Amerika Serikat telah memastikan adanya kaitan
antara ozon dan kanker. Sejak saat itu ozon dicurigai sebagai gas berbahaya
yang dapat menimbulkan kanker. Yang menjadi pertanyaan disini adalah, pada
kadar konsentrasi mana ozon yang memang ada di alam terbuka, dapat mendatangkan
resiko yang kritis bagi kesehatan?
Sementara banyak para
ahli menerangkan bahwa pembebanan ozon oleh printer dapat dianggap tidak gawat,
Thomas Lenius menyarankan untuk menempatkan printer laser di dalam ruangan yang
terpisah. “Bahkan printer laser yang disertai filter dan tanda aman bagi
lingkungan (Blue Angle), dapat menimbulkan masalah ini dikarenakan ke-tua-anya. Pembebanan ozon di dalam
sebuah ruangan yang terisolasi tanpa adanya pergerakan udara segar atau tanpa
alat pengatur suhu ruangan yang telah diatur dengan benar, dapat menjadi sangat
besar dan berisiko tinggi.
Pencegahan:
Beberapa
produsen printer, misalnya Hewlett Packard dan Kyocera, sekarang ini menawarkan
printer yang disertai sebuah teknologi yang tidak dapat lagi memproduksi ozon.
Sebaliknya pada printer-printer yang sudah tua tetap berlaku aturan: Bukalah
jendela dan biarkan udara segar masuk ke dalamnya. Ozon akan terurai dalam
sirkulasi udara segar, dengan demikian akan menjadi tidak berbahaya.
Matikan printer anda, jika anda tidak
mempergunakannya. Cobalah, jika mungkin, untuk menempatkan printer tersebut di
luar area kamar kerja anda. Tetapi ruangannya juga harus diberikan udara segar.
Periksalah, apakah printer laser tersebut memiliki sebuah filter ozon dan
gantilah filter itu secara teratur. Printer baru biasanya telah menyertakan
secara otomatis.
6.
PERSONAL COMPUTER
Mengancam kesehatan mata
Gangguan
pada mata disaat bekerja di hadapan monitor PERSONAL COMPUTER sudah diketahui
oleh setiap orang yang sering kali menghabiskan malam hari dengan melakukan
surfing di internet: Mata pedih, keluar air mata, mata kering, kelopak mata
merah, mata berkedip, pandangan berbayang.
Tetapi hasil penelitian Instansi Federal
menunjukkan bahwa banyak pula para pemakai kurang menyadari akan ancaman-ancaman kerusakan
mata. Data-data dari penelitian ini memperlihatkan: bekerja selama delapan jam
di depan monitor menyebabkan terjadinya sampai 30.000 kali penggantian arah
pandangan. Hal tersebut tentu saja dapat meningkatkan potensi bahaya pada mata.
Pandangan yang kaku pada lembaran kerja kaca dapat mengurangi keseringan kerdepin
mata dan berakibat terkena Sicca-Sindrom: selaput tanduk mengering hingga
mencapai kebutaan.
Seorang ahli kesehatan kerja yang juga
anggota kelompok penelitian “Stress” pada universitas Heidelberg . Horst Meyer, mengatakan bahwa
pekerjaan yang menggunakan komputer dapat menyebabkan pemakai komputer
menderita penyempitan dari keseluruhan daya tangkap dan tindakan. Meyer
berkesimpulan, bahwa pembebanan mata yang besar juga dapat mengakibatkan
timbulnya penyakit yang bersifat psykosomatik dan penyakit pada otot dan
kerangka tubuh. Dewasa ini terdapat kecenderungan untuk memenuhi monitornya denan
informasi sebanyak mungkin. “Informasi-informasi tersebut (icon-icon) biasanya
dilengkapi dengan banyak huruf-huruf yang sangat kecil, hal ini akan secara
perkala membebani mata”. Selain itu, kontras warna yang tinggi pada
monitor-monitor high-tech juga dapat
membebani mata.
Pencegahan:
Huruf
berwarna hitam pada latar belakang yang terang dapat melindungi mata. Mata yang
menangkap gambar hitam putih tidak akan melakukan tugas penyesuaian yang lebih
tinggi dibandingkan dengan gambar warna. Karena sinar-sinar yang berwarna dapat
menyebabkan jatuhnya panjang gelombang yang berbeda-beda pada lensa mata denan
kekuatan yang juga berbeda-beda, dan akan ditangkap dalam jarak yang
berbeda-beda.
Ketinggian huruf janganlah berada di bawah
tujuh titik raster. Frekuensi refresh rate harus sedikitnya 70 Hz. Lingkungan
kerja harus bebas dari sorotan dan refleksi. Hentikan pekerjaan anda dengan
melakukan istirahat atau melakukan pekerjaan lain sebagai selingan. Sebagai
sumber cahanya pergunakan semacam lampu daylight atau lampu bio.
Tempat
kerja yang nyaman
Perhatikan
ketinggian posisi monitor yang sesuai dan posisi tangan yang rileks. Sebuah
bangku yang dapat diatur ketinggiannya, penunjang kaki dan kebebasan kaki yang
mencukupi dapat menunjang kenyamanan anda dalam bekerja. Tetapi jangan lupa
untuk melakukan istirahat singkat dan menyegarkan diri dengan melakukan
latihan-latihan gymnastik (senam) ringan.
Gbr,..
Kenyamanan mata: lakukkanlah telapak tangan hingga menjadi dua lubang kecil
yang tidak tembus cahaya ke depan mata anda. Konsentrasilah pada kegelapan dan
tariklah nafas denan dalam.
0 komentar:
Posting Komentar