Agent Tiket

Kamis, 27 Desember 2012

SAKIT KARENA KOMPUTER?


Sebuah komputer yang berada di depan anda dapat mendatangkan bahaya serius yang mengancam kesehatan anda. Setelah hampir sepuluh tahun keberadaan PERSONAL COMPUTER di lingkungan kerja, mulailah terdapat berbagai gejala penyakit baru. ASYIQ.COM akan memperkenalkan enam bahaya terpenting dan sekaligus menunjukkan bagaimana anda dapat melidungi diri dari bahaya ini.

*       Rangsangan selaput lendir

Pembebanan ozon printer laser.
Gejala-gejala: Pembengkakan selaput lendir di area hidung, mata dan leher.

*       Gangguan Penglihatan:

Pemaksaan kerja mata yang berlebihan dengan adanya penggantian fokus yang berlebihan serta lompatan-lompatan arah pandangan. Gejala-gejala: Mata menjadi lelah, mata merasa perih, mata terasa seperti tertusuk, mata merah, sakit kepala, pandangan kabur, penglihatan ganda, akibat-akibat yang bersifat psikosomatik dan orthopedik.

*       Sakit kepala:

Dengan adanya pembebanan yang berlebihan pada mata, elektro-stress, tempat kerja yang tidak argonomik atau nyaman (posisi duduk yang salah).

*       Perasaan pusing:

Disebabkan beban kerja mata yang berlebihan, tempat kerja yang tidak argonomik atau nyaman, kaca mata virtual reality, radiasi elektro yang menyebabkan stress.

*       Sicca-Sindrom

Pengurangan kerdipan kelopak mata karena bekerja pada monitor. Gejala-gejala: pengeringan selaput bening/tanduk, pembengkokan selaput bening pada mata, dan bahaya kebutaan.

*       Repetitive-Strain-Injury-Sindrom (RSI)

Luka yang ditimbulkan karena area tangan dan lengan mendapat beban kerja berlebihan dan berulang kali. Gejala-gejala: Rasa sakit yang sangat nyeri dari tangan hingga tengkuk, pembengkakan, rasa kaku, kelumpuhan, ketidak-mampuan untuk bekerja.

*       Karpaltunnel Sindrom

Posisi yang salah dalam pengetikan (pergelangan tangan pada saat mengetik ditekuk ke atas). Syaraf-syaraf yang ada di tempat sempit di pergelangan tangan (“Karpaltunnel”) menjadi terlalu kuat tertekan. Gejala-gejala: Rasa kebal, ketegangan otot-otot tangan, rasa sakit.

*       Impoten:

Timbul secara berangsur pada tempat kerja yang menggunakan komputer. Penyebabnya tidak jelas, kemungkinan karena radiasi elektro yang menyebabkan stress.

*       Kerusakan pada punggung dan tulang punggung

Akibat tempat kerja pada komputer yang tidak nyaman. Gejala-gejala: Kerusakan piringan sendi (slipped disc), sikap berdiri maupun duduk yang tidak sempurna, pemendekan otot di area paha.

*       Gangguan peredaran darah

Pada daerah seputar paha karena posisi duduk yang tidak benar (pada lengan dan tangan: lihat RSI dan Karpal Tunnel Sindrom).

*       Gangguan jiwa

Timbul di tempat kerja secara berangsur. Kira-kira diakibatkan (antara lain): Daya tangkap panca indera yang terganggu, radiasi elektro yang menyebabkan stress, gangguan pada menstruasi dan syahwat, rasa gugup, gangguan rangsangan pada kulit, alergi, gangguan pada lambung dan usus dan lain-lain.

*       Rangsangan pada kulit

Kulit mengkonsum radiasi atau partikel-partikel elektromagnetik yang berlebihan dan terus-menerus dari monitor. Gejala-gejala: Gangguan kulit pada orang yang memiliki kulit sensitif.

*       Otot menjadi tegang

Timbul karena posisi duduk yang tidak benar atau karena posisi monitor yang tidak tepat. Gejala-gejala: Ketegangan terutama di area tengkuk.



TETAP SEHAT DI DEPAN KOMPUTER



Bagaikan seorang “Monster” bernama PERSONAL COMPUTER yang berdiam di tempat kerja anda: Ia menyelimuti anda denan uap-uap beracun, membombardir anda dengan pancaran-pancaran radiasi, menyerang mata anda, membebani urat dan otot lengan dan tangan, membuat anda menjadi impoten dan defresif, menegangkan tengkuk anda dan membebankan tulang punggung.
                Apakah semua ini dibesar-besarkan? Mungkin saja, salah satu kenyataannya adalah: Sepuluh tahun setelah komputer dipergunakan di tempat-tempat kerja, para ahli kesehatan dan para ilmuwan dewasa ini memberikan sebuah peringatan keras. Di setiap tempat terlihat berbagai gejala-gejala penyakit yang merupakan hasil dari pembebanan pada tubuh secara berkesinambungan akibat penggunaan komputer. Memang beberapa penyakit yang timbul di era komputer menyandang nama yang lucu seperti “Mouse Arm”, namun bagi yang bersangkutan hal ini tidaklah lucu dan bahkan sangat menyiksa dan menyakitkan.

1.       “Repetitive Starain Injuri”
Wabah Komputer Terbesar
Amerika Serikat, negara yang memiliki kepadatan komputer per penduduk tertinggi, merupakan sebuah negara pelopor dalam hal penyakit yang diakibatkan PERSONAL COMPUTER. Hasil dari sebuah studi yang dilakukan oleh konsultan konsumen di Illinois, Amerika Serikat, menunjukkan 66 persen dari semua penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan, disebabkan oleh Komputer. Bukan hanya itu, 75 persen dari semua pemakai komputer menderita sakit pada tubuh, seperti sakit mata dan sakit pada organ-organ untuk bergerak. Di daerah dimana PERSONAL COMPUTER dilahirkan, seperti Los Angles dan New York bahkan memperlihatkan tingkat yang sangat mengkhawatirkan dalam penyebaran wabah komputer yang kronis, seperti RSI “Repetetive Strain Injury” Sindrom.
Penyakit ini disebabkan bila seorang menggunakan PERSONAL COMPUTER dengan posisi yang tidak ergonomik atau nyaman. RSI adalah luka sebagai akibat adanya pembebanan berlebihan yang berulang kali, yaitu rasa sakit yang kronis di daerah tangan – lengan yang dapat berkembang bertahun-tahun lamanya tanpa disadari.
Seringkali bekerja di depan komputer menuntut ketelitian yang tinggi, seperti konsentrasi pada saat memasukkan data-data atau kegiatan pemrograman yang menggunakan keyboard. Namun siapa yang mengetahui bahwa enam jam bekerja dengan komputer telah memberi beban pada telunjuk kiri yang sama beratnya dengan beban yang diberikan kepada kaki jika berjalan sepanjang empat puluh kilimeter. Studi tentang hal ini telah dilakukan oleh sejumlah majalah kedokteran Jerman. Tuntutan semacam itu menimbulkan ketegangan pada hampir seluruh otot, terutama pada kepala, tengkuk, bahu, punggung, lengan, tangan. Ironisnya, dengan berkonsentrasi ke monitor, maka perasaan dini terhadap rasa sakit signal peringatan dari tubuh menjadi tidak terasakan.
Akibat yang diderita seorang yang terserang RSI adalah, tidak dapat lagi denan mudah melakukan pergerakan tangan seperti mengangkat cangkir kopi atau memutar setir kendaraan bermotor.
Di Eropa, penyakit RSI juga telah mewabah. Lebih dari sepertiga redaktur “Financial Times” di London menderita gejala-gejala RSI. Di Jerman penyakit ini masih belum banyak dikenal. Pada tahun 1994, Prof. Hardo Sorgatz dari Sekolah Tinggi Teknik Darmstadt dan sekaligus ahli RSI Jerman, dalam sebuah riset memang telah memastikan bahwa penyakit pada tangan-lengan yang dialami oleh para pekerja yang menggunakan monitor, jumlahnya tujuh sampai dua belas kali lebih banyak dibandingkan dengan pekerja-pekerja yang menggunakan perangkat lain. Namun oleh beberapa dokter di Jerman, epidemi komputer ini seringkali disalah-diagnosakan sebagai radang urat. “Meskipun adanya desakan para ahli kesehatan kerja, persatuan buruh dan kelompok yang menderita, RSI masih belum diakui oleh kementeriaan kesehatan sebagai penyakit pekerjaan”, demikian yang dikatakan oleh Klaus Pickhaus, seorang ahli kesehatan dari media IG (kelompok interes).

Pencegahan:
Beristirahatlah secara teratur dan bebaskanlah tangan dan lengan dari posisi pengetikan yang tegang. Memang untuk penyakit ini masih belum ada penanganan baik secara teknis maupun medis yang telah disempurnakan. Namun penggunaan alat-alat kerja yang telah dibentuk secara ergonomis sudah merupakan langkah pertama ke arah yang benar.

Gbr… rileks untuk lengan bawah: tekanlah telapak tangan anda dengan sekuat tenaga ke atas meja dan gerakkan tubuh bagian atas secara perlahan-lahan ke arah belakang sampai anda merasakan regangan otot-otot tangan. Tahanlah keteganan ini beberapa detik.

2.       Kesalahan Posisi yang berakibat fatal
Sudah sejak tahun 1993 telah ada peringatan keras bahwa 90 persen dari semua tempat kerja di Jerman yang telah diuji pada saat itu tidak sesuai denan tuntutan-tuntutan kenyamanan bekerja dari pedoman Komunitas Masyarakat Eropa (European Community). Seperti yang ditulis oleh majalah Jerman “Maschinenmarkt” di tahun 1996, ada sekitar 80 persen dari semua tempat kerja yang menggunakan komputer duduk selama 80.000 jam kerja selama hidupnya. Mebel kantor seringkali tidak menopang tulang belakang pinggang dengan benar. Tulang punggung harus menyesuaikan diri dengan bangku dan bukan seperti yang seharusnya terjadi dimana bangku yang menyesuaikan diri dengan punggung. Bahu dan tengkuk menjadi tegang dan keras denan adanya sikap yang tidak alami. Akibatnya: Rasa sakit pada tengkuk, punggung dan kepala.

Pencegahan:
Rasa sakit pada tengkuk dapat anda hindari dengan mengatur posisi monitor dengan benar. Ukurlah ketinggian meja yang optimal dan tempatkan monitor dengan sedemikian rupa sehingga mata anda dan sudut atas monitor tidak boleh menengadah atau menunduk pada saat tubuh membentuk garis lurus. Sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kebebasan bergerak sebanyak mungkin. Pada saat duduk, janganlah merentangkan kaki anda terlalu ke depan, melainkan cobalah untuk membentuk sebuah sudut 90 derajat, karena jika tidak, maka otot punggung anda akan menjadi tegang. Kaki yang disilang di atas satu sama lainnya:  Pertama, itu akan meningkatkan tekanan pada otot pinggul dan paha. Dan kedua, posisi duduk semacam ini akan menghambat sirkulasi darah ke kaki.

3.       Racun-racun dari PERSONAL COMPUTER & Monitor
Satu lagi ancaman bagi yang memiliki sebuah PERSONAL COMPUTER baru. Casing komputer dan monitor mengalirkan bau-bauan yang khas. Namun bau plastik yang biasa ini tidak berbahaya. Yang lebih berbahaya adalah gas-gas yang tidak dapat dicium. Persatuan perlindungan alam dan lingkungan Jerman memperingatkan adanya bahaya dioxine dan furan yang berasal dari monitor dan PERSONAL COMPUTER. Kedua racun lingkungan ini yang dapat menimbulkan kanker, tersimpan di dalam semacam bahan perlindungan api yang telah di-polybromir yang dipergunakan pada casing monitor dan mainboard. Kebanyakan para produsen PERSONAL COMPUTER di dunia telah diwajibkan tidak lagi untuk menggunakan bahan perlindungan api yang berbahaya. Biasanya racun-racun semacam itu hanya terlepaskan ke udara pada saat terjadi kebakaran, namun sebuah instansi Federal di Berlin telah membuktikan bahwa gas-gas beracun ini juga ada di udara pada temperatur biasa.
    Memang instansi Federal menganggap konsentrasi gas beracun ini tidak terlalu berbahaya, namun seorang ahli kimia dari BUND, Thomas Lenius, memandangnya berbeda: Karena udara kebanyakan ruangan kantor memang telah banyak terbebani oleh bahan-bahan kimia, maka sebaiknya udara ruangan dalam di kantor tidak boleh berisikan gas-gas beracun semacam itu.

Pencegahan:
Hanya ada satu kemungkinan untuk menjaga ruangan rendah gas beracun: Hembuskanlah udara segar dalam interval waktu yang teratur ke dalam kamar kerja anda.

4.       Radiasi elektro dan Stress: Bahaya Impoten?
Tidak seorangpun yang mengetahui denan pasti bahaya-bahaya apa yang timbul oleh radiasi elektro pada tempat kerja bermonitor. Kenyataannya, bahwa gejala-gejala seperti kepekaan yang meningkat, depresi, kehilangan tenaga maupun energi, rangsangan pada kulit, alergi, bahkan gangguan menstruasi dan syahwat sangat memungkinkan timbul pada mereka yang lebih lama bekerja di depan monitor. Pada para peneliti memperkirakan bahwa penyebab timbulnya gejala “Visual Display Operator Sindrom” adalah gelombang elektromagnetik (kabut elektro) yang dihasilkan oleh PERSONAL COMPUTER dan monitor. Tidak hanya itu, diperkirakan juga bahwa gelombang elektro magnetik dapat menimbulkan stress.
    Sejumlah penelitian yang dilakukan di Amerika dan Swedia menunjukkan, para wanita yang selama masa kehamilannya bekerja di depan monitor komputer lebih dari 20 jam per minggu, dimungkinkan mengalami keguguran, kelahiran bayi mati dan kelahiran dini.
    Apakah ini disebabkan oleh radiasi elektro-magnetik tadi atau karena sebab lainnya, seperti posisi duduk yang tegang, stress pekerjaan dan lain-lainnya? Hal ini masih menjadi perdebatan keras di antara para ahli kesehatan dan teknologi. Saran dari Lenius adalah, Para ibu hamil sebaiknya tidak bekerja di hadapan monitor”.

Pencegahan:
Hampir tidak ada kemungkinan untuk meredam radiasi elektro-magnetik yang dihasilkan oleh peralatan tua. Periksalah segel TUV, tanda MPR atau tanda TCO-95 yang dimilik oleh peralatan anda. Selain itu yang dapat disarankan hanyalah menukarkan PERSONAL COMPUTER beserta monitornya dengan sebuah peralatan baru yang sesuai dengan norma-norma perlindungan kesehatan dan lingkungan.

5.       Gas Perangsang Ozon pada Printer Laser
Ozon ditimbulkan antara lain oleh muatan listrik pada printer laser yang dapat memfilter ozon, tetap tidak ada alasan untuk tidak mengeluarkan peringatan. Di berbagai perkantoran dunia, terutama di Indonesia masih banyak terdapat printer laser tua yang beroperasi.
    Gas yang agresif bukan hanya merangsang selaput lendir hidung, mata dan tenggorokan dalam ukuran yang besar. Percobaan pada binatang dilakukan di Amerika Serikat telah memastikan adanya kaitan antara ozon dan kanker. Sejak saat itu ozon dicurigai sebagai gas berbahaya yang dapat menimbulkan kanker. Yang menjadi pertanyaan disini adalah, pada kadar konsentrasi mana ozon yang memang ada di alam terbuka, dapat mendatangkan resiko yang kritis bagi kesehatan?
Sementara banyak para ahli menerangkan bahwa pembebanan ozon oleh printer dapat dianggap tidak gawat, Thomas Lenius menyarankan untuk menempatkan printer laser di dalam ruangan yang terpisah. “Bahkan printer laser yang disertai filter dan tanda aman bagi lingkungan (Blue Angle), dapat menimbulkan masalah ini dikarenakan ke-tua-anya. Pembebanan ozon di dalam sebuah ruangan yang terisolasi tanpa adanya pergerakan udara segar atau tanpa alat pengatur suhu ruangan yang telah diatur dengan benar, dapat menjadi sangat besar dan berisiko tinggi.

Pencegahan:
Beberapa produsen printer, misalnya Hewlett Packard dan Kyocera, sekarang ini menawarkan printer yang disertai sebuah teknologi yang tidak dapat lagi memproduksi ozon. Sebaliknya pada printer-printer yang sudah tua tetap berlaku aturan: Bukalah jendela dan biarkan udara segar masuk ke dalamnya. Ozon akan terurai dalam sirkulasi udara segar, dengan demikian akan menjadi tidak berbahaya.
    Matikan printer anda, jika anda tidak mempergunakannya. Cobalah, jika mungkin, untuk menempatkan printer tersebut di luar area kamar kerja anda. Tetapi ruangannya juga harus diberikan udara segar. Periksalah, apakah printer laser tersebut memiliki sebuah filter ozon dan gantilah filter itu secara teratur. Printer baru biasanya telah menyertakan secara otomatis.

6.       PERSONAL COMPUTER Mengancam kesehatan mata
Gangguan pada mata disaat bekerja di hadapan monitor PERSONAL COMPUTER sudah diketahui oleh setiap orang yang sering kali menghabiskan malam hari dengan melakukan surfing di internet: Mata pedih, keluar air mata, mata kering, kelopak mata merah, mata berkedip, pandangan berbayang.
    Tetapi hasil penelitian Instansi Federal menunjukkan bahwa banyak pula para pemakai kurang  menyadari akan ancaman-ancaman kerusakan mata. Data-data dari penelitian ini memperlihatkan: bekerja selama delapan jam di depan monitor menyebabkan terjadinya sampai 30.000 kali penggantian arah pandangan. Hal tersebut tentu saja dapat meningkatkan potensi bahaya pada mata. Pandangan yang kaku pada lembaran kerja kaca dapat mengurangi keseringan kerdepin mata dan berakibat terkena Sicca-Sindrom: selaput tanduk mengering hingga mencapai kebutaan.
    Seorang ahli kesehatan kerja yang juga anggota kelompok penelitian “Stress” pada universitas Heidelberg. Horst Meyer, mengatakan bahwa pekerjaan yang menggunakan komputer dapat menyebabkan pemakai komputer menderita penyempitan dari keseluruhan daya tangkap dan tindakan. Meyer berkesimpulan, bahwa pembebanan mata yang besar juga dapat mengakibatkan timbulnya penyakit yang bersifat psykosomatik dan penyakit pada otot dan kerangka tubuh. Dewasa ini terdapat kecenderungan untuk memenuhi monitornya denan informasi sebanyak mungkin. “Informasi-informasi tersebut (icon-icon) biasanya dilengkapi dengan banyak huruf-huruf yang sangat kecil, hal ini akan secara perkala membebani mata”. Selain itu, kontras warna yang tinggi pada monitor-monitor high-tech juga dapat membebani mata.

Pencegahan:
Huruf berwarna hitam pada latar belakang yang terang dapat melindungi mata. Mata yang menangkap gambar hitam putih tidak akan melakukan tugas penyesuaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan gambar warna. Karena sinar-sinar yang berwarna dapat menyebabkan jatuhnya panjang gelombang yang berbeda-beda pada lensa mata denan kekuatan yang juga berbeda-beda, dan akan ditangkap dalam jarak yang berbeda-beda.
    Ketinggian huruf janganlah berada di bawah tujuh titik raster. Frekuensi refresh rate harus sedikitnya 70 Hz. Lingkungan kerja harus bebas dari sorotan dan refleksi. Hentikan pekerjaan anda dengan melakukan istirahat atau melakukan pekerjaan lain sebagai selingan. Sebagai sumber cahanya pergunakan semacam lampu daylight atau lampu bio.

Tempat kerja yang nyaman
Perhatikan ketinggian posisi monitor yang sesuai dan posisi tangan yang rileks. Sebuah bangku yang dapat diatur ketinggiannya, penunjang kaki dan kebebasan kaki yang mencukupi dapat menunjang kenyamanan anda dalam bekerja. Tetapi jangan lupa untuk melakukan istirahat singkat dan menyegarkan diri dengan melakukan latihan-latihan gymnastik (senam) ringan.
Gbr,.. Kenyamanan mata: lakukkanlah telapak tangan hingga menjadi dua lubang kecil yang tidak tembus cahaya ke depan mata anda. Konsentrasilah pada kegelapan dan tariklah nafas denan dalam.





0 komentar: